BatasMedia99.com,- JAWA BARAT. Pernyataan mengejutkan kembali datang dari figur politisi senior yang kini mencuat dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM). Dalam pernyataan yang beredar di jagat maya, KDM dikabarkan akan mengambil langkah tegas terhadap wartawan yang tidak pernah membuat karya tulis atau berita, namun tetap membawa ID Pers hanya demi “gengsi profesi”. KDM menyebut, para wartawan nonproduktif ini sebaiknya “dikirim” ke barak militer sebagai bentuk pembinaan disiplin.
Merespon sikap ini dengan penuh perhatian. Meski terkesan kontroversial, langkah KDM dinilai sebagai bentuk dorongan terhadap peningkatan kualitas dan profesionalitas insan pers, khususnya di wilayah Jawa Barat.
“Ini harus dilihat sebagai cambuk positif bagi kita para jurnalis. Jangan alergi terhadap kritik, justru ini saatnya kita berefleksi—apa kita sudah benar-benar menjalankan profesi secara profesional atau hanya menenteng ID Pers demi status sosial,” ujar Biro Tasikmalaya salah satu media (8/5/2025).
Lebih lanjut menyampaikan bahwa ide KDM memang menimbulkan pro dan kontra. Namun substansinya bisa menjadi bahan evaluasi bersama bagi para insan pers untuk tetap menjunjung tinggi etika jurnalistik dan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
“Pers itu bukan lembaga pemerintah. Wartawan bukan ASN yang bisa diatur lewat edaran kepala daerah. Tapi ide Dedi Mulyadi bisa jadi momentum introspeksi. Jangan sampai profesi wartawan kehilangan marwahnya hanya karena banyak yang malas menulis,” tegas nya.
Namun demikian, pihaknya juga mengingatkan agar wacana semacam ini tidak menjadi bentuk intervensi terhadap kebebasan pers.
“Kita mesti hati-hati. Jangan sampai niat baik berubah jadi upaya pembungkaman. Di sinilah Dewan Pers harus hadir dan bersikap,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa profesi jurnalis adalah pilar keempat demokrasi, yang menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, wartawan harus tetap produktif, kritis, dan berintegritas.
“Media adalah alat kontrol sosial. Wartawan sejati adalah pendekar informasi yang bekerja tanpa pamrih. Jangan sampai hanya karena ulah segelintir yang malas menulis, semua jurnalis dicap buruk,” pungkasnya.
Dengan adanya usulan ini, diharapkan terjadi diskursus sehat di kalangan pers dan pemerintah, demi membangun hubungan yang lebih profesional, setara, dan saling mengharga.
Pewarta : Suliono