• Kontak
  • BATASMEDIA99
  • Tercepat, Akurat,Terpercaya
BatasMedia99 - Tercepat, Akurat,Terpercaya
Kam, 27 Maret 2025

Diduga Oknum Ormas Palak dan Rusak Alat Musik Drumband Siswa TK di Pamulang

Diduga Oknum Ormas Palak dan Rusak Alat Musik Drumband Siswa TK di Pamulang

BatasMedia99.com,- TANGERANG. Aksi premanisme kembali terjadi, kali ini di wilayah Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. 

Bagaimana tidak, dalam aksinya, mereka mengganggu kegiatan siswa TK yang sedang mengikuti latihan drum band di sekolah. 

Tidak hanya merusak perlengkapan drum band, preman ini juga mengancam menusuk guru TK di sekolah itu menggunakan pisau.

Berdasarkan laporan Instagram @media.tangselife, peristiwa tersebut terjadi di kawasan Permata Pamulang, Jumat sore Pukul 16.00 WIB. 

"Dua abang jago ngamuk di kawasan Permata Pamulang," katanya, dikutip Harian Massa, Jumat (14/2/2025). 

Dikatakan, kedua preman itu mengganggu aktivitas anak-anak TK yang sedang latihan drum band di halaman sekolah mereka.

"Ironisnya, para pelaku meminta uang senilai Rp300 ribu dengan aksi kekerasan," sambungnya. 

Menurut keterangan orangtua murid, peristiwa berawal saat siswa TK itu latihan drum band di halaman sekolah seperti biasa. 

Namun, tiba-tiba dua pria yang memakai celana panjang loreng orange itu datang mengamuk, meminta jatah "uang kopi".

Kedatangan dua preman berwajah garang ini menakuti para siswa.  

Dari celananya, diduga kedua preman itu merupakan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP). Namun, info ini belum terkonfirmasi. 

"Menurut keterangan dari salah satu orang tua murid, awalnya latihan drum band berjalan seperti biasa," jelasnya. 

"Namun, tiba-tiba dua orang ormas ngamuk dan meminta jatah kopi dan rokok kepada guru yang mendampingi anak-anak," timpalnya. 

Yang mengejutkan, ancaman itu dilakukan dihadapkan 15 siswa TK.

"Ancaman itu dilakukan kedua preman tersebut di hadapan 15 anak murid yang sedang latihan," tambahnya. 

Hingga berita ini diturunkan, pihak ormas PP masih belum berhasil dimintai keterangan. 

Pewarta : Red