• Kontak
  • BATASMEDIA99
  • Tercepat, Akurat,Terpercaya
BatasMedia99 - Tercepat, Akurat,Terpercaya
Kam, 15 Mei 2025

Eksplotasi Sisi Gelap Sirkus Taman safari Indonesia

Eksplotasi Sisi Gelap Sirkus Taman safari Indonesia

BatasMedia99.com,- JAKARTA. Mantan pekerja OCI (Oriental Circus Indonesia) melaporkan keluhannya selama menjadi pemain sirkus di Taman Safari Indonesia kepada Kementrian HAM.

Mereka mengaku bahwa mereka sering disiksa bahkan upah kerja mereka pernah tidak diberikan.

Kisah pilunya ini mereka ceritakan saat beraudiensi dengan Wakil Menteri HAM Mugiyanto, di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Selasa (15/4).

Cerita para mantan pemain sirkus ini pun diunggal oleh Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, di akun instagram peribadinya @mugiyanto.official.

Salah satu pemain yang bernama Butet juga bercerita bahwa dirinya pernah dirantai dan dijejali kotoran gajah. “Saya dirantai pakai rantai gajah di kaki, untuk buang air saja kesulitan,” terangnya.

Bahkan saat dirinya hamil dia tetap dipaksa bekerja. Setelah melahirkan Butet dipisahkan dengan anaknya. Ia mengaku tak pernah menjumpai anaknya sama sekali hingga anaknya dewasa.

Pemain lain yang bernama Vivi mengaku bahwa dirinya disiksa dan dipaksa untuk bekerja sebagai pemain sirkus sejak dirinya kecil.

Bahkan dirinya tak pernah mengetahui orang tuanya sejak ia lahir. Hingga saat ia beranjak dewasa ia baru mengetahui bahwa ibunya adalah Butet.

Vivi mengaku tubuhnya sering disetrum, rambutnya dijambak hingga terjatuh lemas tak berdaya.

“Saya disetrumin, Pak, di badan saya, kelamin saya disetrumin. Sampai saya jatuh lemas, akhirnya dipasung, Pak, selama dua minggu,” ungkapnya.

Pemain lain yang bernama Ida harus menerima nasibnya yang tidak bisa berdiri tegak lagi dan harus duduk di kursi roda.

Ida mengaku bahwa dirinya pernah terjatuh dari ketinggian 15 meter saat melakukan atraksi sirkus di Lampung.

Sayangnya Ida tak segera dibawa kerumah sakit. Setelah pinggangnya bengkak baru Ida dibawa ke rumah sakit. Akibatnya ia mengalami patah tulang dan kelumpuhan.

Sebagai respon, Kementrian HAM berencana untuk memanggil pihak Taman Safari untuk meminta keterangan terkait hal tersebut.

Untuk penyelidikan dan pengusutan, Kementrian HAM mengaku cukup sulit dilakukan karena insiden terjadi sudah lama sekitar tahun 80-an. Namun meskipun demikian HAM akan tetap mengusahakannya.

“Kita akan mengundang pihak Taman Safari Indonesia, terkait laporan para korban ini, dan juga terkait rekomendasi yang dikeluarkan Komnas HAM. Jadi kami berharap, semua pihak comply, patuh terhadap hak aspek-aspek Hak Asasi Manusia,” tuturnya.

Mugiyanto berharap agar kasus ini bisa segera diselesaikan dan para korban mendapatkan hak-haknya kembali.

Pewarta : Red