BatasMedia99.com,- SURABAYA. Kurikulum Merdeka meniadakan format penjurusan di SMA yang biasa dikategorikan sebagai IPA/IPS/Bahasa. Baru sebentar kebijakan tersebut diterapkan, kini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana mengembalikan format lama itu pada tahun ajaran 2025/2026.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyambut baik rencana tersebut. Sebab, model penjurusan bisa menguatkan karakter serta ilmu siswa terhadap minat tertentu.
"Penerapan kembali penjurusan ini sangat penting untuk menguatkan karakter dan pondasi keilmuan siswa. Selama ini, dengan sistem tanpa penjurusan yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka, fokus penguatan karakter akademik siswa sedikit terpinggirkan," kata Aries Minggu (20/4/2025).
Aries yakin jika kebijakan tersebut diterapkan, maka siswa-siswi akan semakin kuat dalam mendalami suatu ilmu pendidikan untuk bekal setelah lulus sekolah.
"Siswa bisa menguatkan karakternya. Apabila regulasi ini benar-benar diterapkan, maka pendidikan dasar siswa sejak SD, SMP, hingga SMA/SMK akan menjadi lebih kuat," jelasnya.
Mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Batu ini menyebut penjurusan menjadi kekuatan dalam pembentukan karakter ilmu. Sehingga, saat di perguruan tinggi siswa sudah tahu minat pendidikannya dan memiliki bekal dasar.
"Saat ini banyak perguruan tinggi mengeluhkan lemahnya dasar ilmu siswa baru, sehingga mereka mengalami kesulitan saat melanjutkan ke pendidikan tinggi," jelasnya.
"Karena selama ini banyak perguruan tinggi menyampaikan bahwa siswa belum kuat materi dasarnya, akhirnya mereka di pendidikan tinggi agak susah," tambahnya.
Aries berharap, regulasi ini dapat segera diresmikan agar bisa segera diterapkan dalam kurikulum tahun ajaran 2025/2026.
"Kami berharap regulasi pemerintah bisa betul-betul berdampak bagi murid kita. Semoga bisa segera diatur dalam regulasi resmi sehingga kami dapat menerapkan di kurikulum baru ini tahun ajaran 2025-2026 nanti," tandasnya. (Ay-Zp)
Pewarta : Red