• Kontak
  • BATASMEDIA99
  • Tercepat, Akurat,Terpercaya
BatasMedia99 - Tercepat, Akurat,Terpercaya
Kam, 19 Juni 2025

Keren ! Kadin Cilegon dan Ormas Minta Jatah Proyek 5 Triliun Tanpa Lelang

Keren ! Kadin Cilegon dan Ormas Minta Jatah Proyek 5 Triliun Tanpa Lelang

BatasMedia99.com,- CILEGON. Sebuah video yang memperlihatkan Kamar Dagang Industri atau Kadin Cilegon dan beberapa ormas yang ada di Kota Cilegon tengah berdialog dengan perwakilan perusahaan kontraktor asal China, Chengda Engineering Co yang akan menggarap proyek pembangunan Chandra Asri Alkali viral di media sosial.

Dalam video viral yang beredar, tampak Kadin dan ormas seperti, HIPPI Kota Cilegon, HIPMI Baja, GAPENSI, HNSI, serta beberapa ormas lokal lainnya meminta jatah proyek pembangunan Chandra Aasri Alkali di Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kadin Cilegon Muhamad Salim mengungkapkan sudah beberapa kali pertemuan dilakukan dengan Chengda Engineering Co namun tak ada kesepakatan yang terealisasi.

“Sesauai dengan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya, karena semenjak pertemuan beberapa kali sampai saat ini apa yang dijanjikan chengda itu belum pernah ada yang terealisasi,” kata pria yang kerap disapa Abah Salim itu.

“Ini mungkin yang kita pertanyakan pada hari ini mungkin saya hanya membuka saja, nannti selebihnya dari Waka Kadin, HNSI, HIPPPI, GAPENSI, HIPMI dan lain-lain mungkin,” imbuh Abah Salim dalam video tersebut yang disampaikan pada awal dialog.

Kemudian video pun beranjak pada cuplikan video saat dialog tersebut mulai memanas. Ketua Kadin menegaskan meminta untuk diberikan porsi proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.

Tanpa Ada lelang, porsinya harus jelas tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin (atau) Rp3 triliun untuk Kadin tanpa ada lelang bagi,” ujarnya sambil menggebrak meja.

Direkly to us the job about how much percent around the project this CAA how much percent and then Kadin Will Filter who is qualified to support Chengda (Langsung saja kepada kami pekerjaan tentang berapa persen sekitar proyek CAA ini berapa persen dan kemudian Kadin akan menyaring siapa yang memenuhi syarat untuk mendukung Chengda-red),” ujar penerjemah menyampaikan ke perwaklian Chengda.

“We want to hear and ask to suppot Chengda, we want to hear chengda to hear, Chengda is approved about sharing how much percent, sharing the job (Kami ingin mendengar dan meminta untuk mendukung Chengda, kami ingin mendengar Chengda untuk mendengar, Chengda disetujui tentang pembagian berapa persen, pembagian pekerjaan),” imbuh penerjemah.

“In fact go the how to say go the subcontracting plan, i will share with you. But how to say to prove what you can do (Sebenarnya bagaimana cara mengatakan bagaimana cara melakukan subkontrak, saya akan berbagi dengan Anda. Namun bagaimana cara mengatakan untuk membuktikan apa yang dapat Anda lakukan-red),” kata perwakilan Chengda.

“Kita harus buktikan apa yang kita bisa lakukan atau support,” kata penerjemah.

“Oke we are spesialis, we are qualified, you can?,” ungkap penerjemah.

Ketua Kadin Cilegon kemudian menyinggung soal anggaran pembangunan CAA yang mencapai Rp17 triliun dan mempertanyakan berapa yang dibagi untuk dikerjakan pengusaha lokal.

“Dari kegiatan Chengda ini kan triliunan kita langsung bagi porsinya aja, langsung dari Rp17 triliun 3 lah (Rp3 triliun-red) total,” .

“Kegiatan yang dikasih total Rp1 triliun kurang lebih, artinya masih ada Rp15 triliun. Dari Rp15 triliun berapa yang untuk lokal? poinnya saja,” ujar Abah Salim.

Unggahan yang memperlihatkan Kadin Cilegon dan ormas meminta jatah pembangunan proyek CAA tersebut pun banyak mendapat kritik dari publik di media sosial.

Kadin memfasilitasi investor (X) kadin memeras investor (V),” kata @elitrik1112 mengomentari unggahan video viral tersebut.

anjuran saya mending angkat kaki dri situ drpd menyesal, pindah ke vietnam lebih aman,” kata @amang_kolot menyarankan berinvestasi ke luar Indonesia.

“bgm mau maju investor datang dipalak..,” ujar @Rickygoeynardi mempertanyakan aksi Kadin Cilegon dan sejumlah ormas tersebut.

“baru tau fungsi kadin itu minta jatah tanpa lelang, pantas pada rebutan ketua kadin,” kelakar @sam.wise33 megomentari Kadin Cilegon yang meminta jatah proyek CAA. “ini pemerintahnya diam aza lihat gitu?,”timpal @chiencien ikut berkomentar.

Sementara itu

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon memberikan klarifikasi terkait video viral yang beredar di media sosial mengenai aktivitas di lokasi proyek PT Chandra Asri Alkali (CAA). Klarifikasi ini disampaikan guna mencegah kesalahpahaman publik dan memberikan informasi yang utuh tentang posisi dan peran Kadin dalam menyikapi investasi tersebut.

Wakil Ketua Umum I Kadin Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja, menjelaskan bahwa lembaganya merupakan institusi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 dan memiliki fungsi utama untuk membina, memfasilitasi, memediasi, serta mengadvokasi para pengusaha di daerah.

“Kami menyambut baik investasi dari CAA yang nilainya mencapai kurang lebih Rp15 triliun. Sesuai dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), setiap investasi yang masuk ke daerah idealnya melibatkan pelaku usaha lokal agar sektor riil dapat bergerak dan angka pengangguran serta kemiskinan dapat ditekan,” ujar Isbatullah dalam pernyataannya. Minggu (11/5/2025).

Diketahui, Kadin Kota Cilegon yang memiliki sekitar 2.000 anggota pengusaha telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk manajemen CAA dan kontraktor utama proyek yakni konsorsium Total Bangun Persada bersama Chengda. Dua kali pertemuan telah dilaksanakan di Kantor Kadin Cilegon, yang turut dihadiri oleh perwakilan CAA, Total, Chengda, dan subkontraktor PP-SGI. 

Pewarta : Red