• Kontak
  • BATASMEDIA99
  • Tercepat, Akurat,Terpercaya
BatasMedia99 - Tercepat, Akurat,Terpercaya
Rab, 19 Februari 2025

Resahkkan Pengendara yang Melintas, Warga Gadang Bangun Posko Kebersihan Didekat Jembatan Pasar Gadang

Resahkkan Pengendara yang Melintas, Warga Gadang Bangun Posko Kebersihan Didekat Jembatan Pasar Gadang

BatasMedia99.com,- KOTA MALANG. Setelah resah bertahun-tahun Jembatan Gadang dijadikan lokasi pembuangan sampah liar, warga setempat akhirnya bertindak lebih tegas.

Mochamad Zainullah, salah satu warga RT 3/RW 5, Kelurahan Bumiayu mengatakan, warga di sekitar jembatan merasa terganggu dengan bau menyengat dari tumpukan sampah tersebut. 

Meskipun setiap pagi dipungut oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, saat musim hujan seperti saat ini sampah bisa terbawa ke aliran air. 

Selain itu juga sering terjadi macet di kawasan tersebut karena tumpukan sampah. Menurut Zainullah, pembuang sampah di kawasan tersebut rata-rata bukan warga sekitar. 

Belakangan ini, warga berinisiatif membangun sebuah pos pantau supaya lebih mudah mencegah dan menegur para pembuang sampah ilegal di Jembatan Gadang.

“Pos ini sudah (didirikan) sejak Jum'at kemarin. Kami sudah sangat resah karena tiap kali hujan terutama, itu baunya pasti sampai ke rumah warga. Apalagi sudah dipastikan yang buang sampah itu bukan warga sini, tapi dari jauh-jauh,” ungkap Muhammad Zainul, salah satu warga setempat yang berjaga di Pos Pantau.

Zainul mengungkapkan sudah banyak para pembuang sampah yang berhasil dicegah dan ditegur. Rata-rata, para pembuang sampah ini berasal dari luar daerah, dan sebagian kecil dari Kota Malang. Uniknya, para pembuang sampah ini ketika membuang sampah mengangkutnya dengan kendaraan.

“Semuanya pakai kendaraan, tidak ada yang buang sampah dengan jalan kaki. Kemarin ada yang buang sampah itu pakai obrok, kanan-kiri bawa sampah, malah juga pernah ada yang pakai pickup,” beber Zainul.

“Makanya saya pastikan warga sini tidak ada (yang buang sampah). Yang sempat saya tanya, itu ada yang dari Tajinan, Tlogowaru, Bululawang, malah ada yang pakai mobil itu dari Turen. Mereka ini rata-rata mau belanja ke pasar, tapi sekalian buang sampah. Bukan pedagang Pasar Gadang, karena saya banyak kenal,” sambung dia.

Adanya pos pantau ini, diakui Zainul, memang masih banyak yang perlu dimaksimalkan. Terutama jumlah warga yang diharapkan bisa membantu berjaga di pos. Selama ini, warga biasanya lebih banyak bisa berjaga ketika sore dan malam hari. Sementara pada pagi hari, terkadang dirinya berjaga sendiri.

“Kebetulan kalau saya itu kerjanya freelance dan kebanyakan kerjanya pakai HP, jadi tidak apa apa biasanya saya sama satu lagi teman saya yang lebih banyak jaga. Kemarin saja sampai pagi dan Alhamdulillah kemarin malam ada pak TNI yang menemani jaga. Tapi pas kosong kayak tadi sebelum saya datang, sempat kecolongan itu ada yang sudah buang sampah,” lanjutnya.

Agar tidak ada lagi yang membuang sampah di Jembatan Gadang, Zainul berharap ada bantuan pembuatan banner berukuran besar berisi larangan buang sampah di jembatan. Selain itu, juga diharapkan lampu penerangan di sepanjang jembatan bisa diperbaiki dan lebih terang.

Pewarta : Red