BatasMedia99.com,- MALANG. Kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah Sampah rumah tangga masih kerap kali terjadi di tepian jembatan kembar pasar gadang. Hal tersebut terpantau dari beberapa aktifis yang sengaja melihat memantau serta tidak segan-segan dokumentasi video kejadian terang-terangan pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat.
Padahal sudah jelas bawah wilayah tersebut bukan tempat pembuangan sampah.
Aktifis masyarakat yang peduli dengan hal ini juga tidak segan – segan dan terang terangan memposting video pembuangan Sampah tersebut di platform media sosial bahkan di group – group platfrom Facebook.
Namun sepertinya tidak membuat efek jera bagi masyarakat yang bandel dan tidak punya peduli terhadap kebersihan lingkungan khususnya di kawasan jembatan kembar pasar gadang .
Sebelumnya pernah diberitakan.
Sampah yang menumpuk di jembatan Pasar Gadang, Kota Malang, terus menjadi permasalahan serius. Meski Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang telah meningkatkan upaya kebersihan, perilaku warga yang masih membuang sampah sembarangan membuat situasi sulit terkendali.
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Malang, Roni Kuncoro, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Ia menjelaskan bahwa DLH telah menyediakan dua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sekitar Pasar Gadang untuk memudahkan warga.
“Dengan adanya dua TPS, yaitu di dalam Pasar Gadang dan di timur perempatan Gadang, seharusnya warga tidak perlu lagi membuang sampah di pinggir jalan atau jembatan,” ungkap Roni, Minggu (17/11/2024).
Namun, ia mengakui bahwa masih banyak warga yang memilih jalan pintas dengan membuang sampah di lokasi yang tidak semestinya.
“Kami sering patroli dan membersihkan sampah, tetapi kebiasaan ini sulit dihentikan tanpa kesadaran masyarakat,” ujar Roni.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga merusak citra Kota Malang sebagai kota bersih dan nyaman. Roni berharap masyarakat dapat lebih disiplin dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga mencerminkan perilaku kita sebagai warga kota. Kalau kebiasaan ini tidak berubah, dampaknya akan buruk bagi citra Malang di mata pengunjung,” tegasnya.
DLH terus mengupayakan berbagai langkah untuk menjaga kebersihan, mulai dari menyediakan fasilitas hingga mengedukasi masyarakat. Namun, menurut Roni, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada partisipasi dan kesadaran warga.
“Kami tidak akan berhenti mengedukasi dan memberikan imbauan. Kebiasaan ini harus diubah demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Pewarta : Red