BatasMedia99,Bali. Sindikat jual beli bayi melibatkan Yayasan Anak Bali Luih Tabanan bikin heboh masyarakat Pulau Dewata.Fakta tersebut terkuak setelah Ditreskrimum Polda Bali mendatangi Yayasan yang berlokasi di Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, beberapa hari lalu. Temuan di lapangan, polisi menemukan sejumlah ibu hamil yang diduga anak yang akan lahir akan diperjualbelikan.
Kasus ini disebut-sebut melibatkan ketua yayasan Bernama Made Aryadana. “Ditreskrimum telah mendatangi lokasi untuk mencari bukti. Terungkap yayasan tersebut menampung ibu-ibu hamil agar mau mengadopsikan anaknya yang baru lahir,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan.
Menurut Kombes Jansen, kasus ini bermula dari adanya sindikat jual beli bayi yang diungkap Polres Depok Jawa Barat pada 2 September 2024. Setelah pengembangan, diduga sindikat itu melibatkan Made Aryadana selaku ketua Yayasan Anak Bali Luih.
Polda Bali kemudian berkoordinasi dengan Unit PPA Polres Metro Depok melakukan pengembangan penyelidikan ke yayasan tersebut.
Pada saat di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah ibu hamil. Ada MW (Jawa Tengah), WF (Jawa Timur), AS (Jawa Timur), RY (Jawa Barat), TT (Jawa Barat), MS (Jakarta Barat) dan IA (Lampung). Polisi juga menemukan empat perempuan yang baru melahirkan. Mereka adalah LN (Jawa Barat), H (Jawa Timur), SS (Jawa Barat), dan YR (Jawa Barat). Total di TKP ada 11 orang. Menurut Kombes Jansen, kepolisian telah memeriksa keterangan para ibu hamil tersebut, rata-rata baru hamil enam sampai tujuh bulan. Polda Bali juga memeriksa keterangan empat orang yang bekerja merawat para perempuan berbadan dua di yayasan itu.
Mereka adalah KK (Jawa Barat), AS (Jawa Barat), CG (Jawa Barat), dan KM (Bali).
“Status mereka semua baru sebatas saksi,” kata Kombes Jansen Avitus Panjaitan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui modus Ketua Yayasan Anak Bali Made Aryadana. Versi para ibu yang mengandung, mereka bersedia datang ke Bali dan tinggal di yayasan tersebut karena dijanjikan sesuatu oleh Ketua Yayasan Anak Bali Made Aryadana. "Jika bersedia anaknya diadopsi, maka akan ditanggung biaya transportasi datang Bali sampai menuju yayasan. Akan difasilitasi selama tinggal di sana, seperti makan, perawatan kontrol selama hamil, diberikan vitamin sampai dengan proses persalinan akan ditanggung oleh yayasan," tutur Kombes Jansen Avitus Panjaitan. Kasus ini masih dalam penyelidikan Polda Bali.