Batasmedia99 – Kerusuhan terjadi di Gedung Dewan Pers, Selasa (01/10/2024), antara wartawan pendukung dedengkot koruptor PWI Pusat, Hendry Ch. Bangun dengan kelompok pengamanan Gedung Dewan Pers.
Belum diketahui apakah wartawan pendukung kepengurusan pusat PWI hasil KLB, Zulmansyah Sekedang, ikut terlibat dalam bentrok fisik tersebut.
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika aparat hukum, Polisi, KPK, Kejaksaan Agung, dan para pihak terkait segera menangkap dedengkot koruptor Hendry Bangun dkk, dan memproses mereka secara hukum.
Bukti-bukti saja sudah lebih dari cukup bahwa Hendry cs telah melakukan penggarongan uang rakyat, dana hibah BUMN sebesar Rp1.771.200.000,- (satu miliar tujuh ratus tujuh puluh satu juta dua ratus ribu rupiah).
“Ayoo KPK, Dirkrimsus Bareskrim Polri, Kejaksaan Agung, cepat ditindak itu si dedengkot koruptor PWI Pusat, Hendry Ch. Bangun, mantan wartawan Kompas yang jadi backing koruptor sekaligus makan uang rakyat tanpa malu”, demikian Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke.
Kerusuhan di Gedung Dewan Pers itu saat ini viral di berbagai media sosial. Sesuai video yang diterima Timorline.com dari Sekretariat Nasional PPWI, terlihat kacau-balau suasana di gedung itu. Ada kelompok dari luar gedung yang menerobos masuk ke dalam gedung.
Kelompok yang berada di dalam gedung berusaha bertahan dan membela diri. Tetapi, sesaat kemudian ‘kelompok dalam’ pada berhamburan keluar. Terdengar teriakan tak karuan. Sementara ‘kelompok luar’ berusaha menguasai gedung Dewan Pers.
Tidak diketahui pasti siapa ‘kelompok dalam’. Yang jelas, di dalam gedung ada baliho berwarna merah pucat bertuliskan: PT Rajawali Anggada Nusantara Service. Pos Komando Keamanan Ancol.
Di akhir video berdurasi 41 detik itu terdengar teriakan: lawan…lawan…lawan. Tetapi tidak diketahui pasti sumber ‘teriakan lawan’ itu apakah bersumber dari ‘kelompok luar’ atau ‘kelompok dalam
Team