BatasMedia99.com,- NGANJUK. Santri berinisial MKM dari pondok pesantren di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk menjadi korban kekerasan yang dilakukan teman sekamarnya. MKM kini pendarahan otak, separuh tubuhnya lumpuh.
Kasus ini mencuat setelah insiden penganiayaan menimpa korban MKM, pada Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah itu korban sakit dengan diagnosa awal ia mengalami tifus.
“Korban sempat mengeluh pusing dan dibawa ke rumah kerabat, awalnya ia didiagnosa sakit tifus,” terang Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Julkifli Sinaga, Kamis (12/12/2024).
Julkifli bilang setelah dilakukan penanganan lebih lanjut, korban disimpulkan menderita pendarahan otak sebanyak 26 cc. Korban mengaku mengalami kekerasan, dilakukan teman santri berinisial AF.
Dari situ kemudian dirujuk ke RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri dan harus menjalani operasi kepala. Akibatnya tubuh korban di bagian kiri tidak bisa digerakkan dan dilaporkan lumpuh.
“Kondisinya terus memburuk, hingga akhirnya dia mengaku telah menjadi korban kekerasan dilakukan oleh rekan sesama santri,” ucap Julkifli.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak [PPA] Sat Reskrim Polres Nganjuk telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga korban, teman sekamar, dan juga pihak pondok pesantren. Serta mengumpulkan bukti hasil-hasil diagnosa medis MKM.
Sedangkan, Kapolres Nganjuk AKBP Siswantoro mengimbau kepada keluarga terduga pelaku [AF], agar sedia kooperatif menyerahkan diri dilakukan pemeriksaan, atas kasus penganiayaan tersebut.
“Kami berharap keluarga pelaku ikut mendukung proses hukum dengan menyerahkan yang bersangkutan. Tindakan tegas akan kami ambil sesuai aturan yang berlaku,” tuturnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dan berupaya mencari keberadaan pelaku.
Sementara, dari pihak keluarga korban berharap kasus ini dapat segera diselesaikan agar tidak ada lagi kekerasan serupa di lingkungan pendidikan agama.
Pewarta : Red